Selasa, 30 April 2013

B. STRESS


1.     Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.

“General adaptation syndrom”
Reaksi fisiologis tubuh terhadap perubahan-perubahan akibat stress disebut sebagai general adaption syndrome, yang terdiri dari tiga fase:
a.        Alarm Reaction pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor(perubahan) dengan baik. Apabila ada rasa takut atau cemas atau khawatir tubuh akan mengeluarkan adrenalin, hormon yang mempercepat katabolisme untuk menghasilkan energi untuk persiapan menghadapi bahaya mengacam. Ditambah dengan denyut jantung bertambah dan otot berkontraksi.
b.       Reaksi Perthanan adalah Reaksi terhadap stressor sudah mencapai atau melampaui tahap kemampuan tubuh. Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala-gejala psikis dan somatis. Respon ini disebut juga coping mechanism. Coping berarti kegiatan menghdapi masalah misalnya kecewa diatasi dengan humor, rasa tidak senang dihadapi dengan ramah dan sebagainya
c.       Stage of exhaustion (reaksi kelelahan). Pada fase ini gejala-gejala psikosomatik tampak dengan jelas. Gejala psikosomatis antara lain gangguan penceranaan, mual, diare, gatal-gatal, impotensi, exim, dan berbagai bentuk gangguan lainnya. Kadang muncul gangguan tidak mau makan atau terlalu banyak makan.

2.     Faktor individual penyebab stress ;
1.     Ekonomi : Mungkin individu tidak kuat dalam ekonominya karna lebih besar pasak dari pada tiang, so stress
2.     Keluarga : Mungkin tanggung jawab yang ia jalankan dalam keluarga tidak bisa ia jalanan, so stress

3.     Tipe-tipe stres psikologi :
Diantaranya ada 4 tetapai dibagi lagi menjadi 2 yaitu Positif stres dan negatif stres
Positif stres adalah eustres yakni bisa membantu perubahan dalam hidup.
Negatif stres adalah distress yakni perasaan stres muncul dari frustasi, kecemasan,takut dll.

Tipe negatife stres yang terakhir yaitu over stress yakni dari tekanan, konflik yang berkepanjangan sperti tekanan dan konflik

4. .Symptom Reducing Responses Terhadap Stress
-  Penjelasan dan Pengertian symptom – reducing responses terhadap stress
Kehidupan akan terus berjalan seiring dengan brjalannya waktu. Individu yang mengalami stress tidak akan terus menerus merenungi kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu setiap individu memiliki mekanisme pertahanan diri masing-masing dengan keunikannya masing-masing untuk mengurangi gejala-gejala stress yang ada.
- Mekanisme Pertahanan Diri
§  Indentifikasi
Indentifikasi adalah suatu cara yang digunakan individu untuk mengahadapi orang lain dengan membuatnya menjadi kepribadiannya, ia ingin serupa dan bersifat sama seperti orang lain tersebut. Misalnya seorang mahasiswa yang menganggap dosen pembimbingnya memiliki kepribadian yang menyenangkan, cara bicara yang ramah, dan sebagainya, maka mahasiswa tersebut akan meniru dan berperilaku seperti dosennya.
§  Kompensasi
Seorang individu tidak memperoleh kepuasan dibidang tertentu, tetapi mendapatkan kepuasaan dibidang lain. Misalnya Andi memiliki nilai yang buruk dalam bidang Matematika, namun prestasi olahraga yang ia miliki sangat memuaskan.
§  Overcompensation / Reaction Formation 
Perilaku seseorang yang gagal mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mengakui tujuan pertama tersebut dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang biasanya berlawanan dengan tujuan pertama. Misalnya seorang anak yang ditegur gurunya karena mengobrol saat upacara, beraksi dengan menjadi sangat tertib saat melaksanakan upacara san menghiraukan ajakan teman untuk mengobrol.
• Sublimasi
Sublimasi adalah suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu konflik dengan pengembangan kegiatan yang konstruktif. Penggantian objek dalam bentuk-bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat dan derajatnya lebih tinggi. Misalnya sifat agresifitas yang disalurkan menjadi petinju atau tukang potong hewan.
§  Proyeksi
Proyeksi adalah mekanisme perilaku dengan menempatkan sifat-sifat bain sendiri pada objek diluar diri atau melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain. Mutu Proyeksi lebih rendah daripada rasionalisasi. Contohnya seorang anak tidak menyukai temannya, namu n ia berkata temannya lah yang tidak menyukainya.
§  Introyeksi
Introyeksi adalah memasukan dalam diri pribadi dirinya sifat-sifat pribadi orang lain. Misalnya seorang wanita mencintai seorang pria lalu ia memasukkan pribadi pria tersebut ke dalam pribadinya.
§  Reaksi Konversi
Secara singkat mengalihkan koflik ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik. Misalnya belum belajar saat menjelang bel masuk ujan, seorang anak wajahnya menjadi pucat berkeringat.
§  Represi
Represi adalah konflik pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan ke dalam alam tidak sadar dan dengan sengaja melupakan. Misalnya seorang karyawan yang dengan sengaja melupakan kejadian saat ia di marahi oleh bosnya tadi siang.
§  Supresi
Supresi yaitu menekan konflik impuls yang tidak dapat diterima secara sadar. Individu tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan dirinya. Misalnya dengan berkata “Sebaiknya kita tidak membicarakan hal itu lagi.”  
§  Denial
Denial adalah mekanisme perilaku penolakan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan. Misalnay seorang penderita diabetes memakan semua makanan yang menjadi pantangannya.
§  Regresi
Regresi adalah mekanisme perilaku seorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari pergaulan. Misalnya artis yang sedang digosipkan selingkuh karena malu maka ia menarik diri dari perkumpulannya.
§  Fantasi
Fantasi adalah apabila seseorang menghadapi konflik-frustasi, ia menarik diri dengan berkhayal/berfantasi, misalnya dengan lamunan. Contoh seorang pria yang tidak memilki keberanian untuk menyatakan rasa cintanya melamunkan berbagai fantasi dirinya dengan orang yang ia cintai.
§  Negativisme
Adalah perilaku seseorang yang selalu bertentangan / menentang otoritas orang lain dengan perilaku tidak terpuji. Misalkan seorang anak yang menolak perintah gurunya dengan bolos sekolah.



§  Sikap Mengritik Orang Lain
Bentuk pertahanan diri untuk menyerang orang lain dengan kritikan-kritikan. perilaku ini termasuk perilaku agresif yang aktif. Misalkan seorang karyawan yang berusaha menjatuhkan karyawan lain dengan adu argument saat rapat berlangsung.

- Strategi Coping untuk Mengatasi Stress..
§  Menghilangkan stress mekanisme pertahanan dan penanganan yang berfokus pada masalah. Menurut Lazurus penanganan stress atau coping terdiri dari dua bentuk, yaitu :
1.     Coping yang berfokus pada masalah (problem focused coping)  adalah istilah Lazurus untuk strategi kognitif untuk penanganan dtress atau coping yang digunakan oleh individu yang mengahadapi masalahnya dan berusaha menyelesaikannya.
2.     Coping yang berfokus pada emosi (problem focused coping) adalah isitlah Lazurus untuk strategi penanganan stress diaman individu memberikan respon terhadad situasi stress dengan cara emosional, terutama dengan menggunakan penialaian defensif.

Kesimpulannya : stress dapat kita obati melalui strategi copin maupun symtom reducing responses tetapi itu semua kembali ke individu masin-masingmau di sembuhkan atau tidak?

5.  Pendekatan Problem Solving terhadap Stres
Bagaimana Meningkatkan Toleransi Stres dan Pendekatan Berorientasi pada Tugas
Dalam Siswanto dijelaskan dalam menangani stres yaitu menggunakan metode Biofeedback, tekhniknya adalah mengetahui bagian-bagian tubuh mana yang terkena stres kemudian belajar untuk menguasainya. Teknik ini menggunakan serangkaian alat yang sangat rumit sebagai feedback. Tetapi jika teman-teman tahu tentanghipno-self, teman-teman cukup menghipnotis diri sendiri dan melakukan sugesti untuk diri sendiri, cara ini lebih efektif karena kita tahu bagaimana keadaan diri kita sendiri. Dan jika teman-teman ingin melakukan hipno-self, utamanya adalah tempat harus nyama dan tenang, dan teman-teman cukup membangkitkan apa yang menyebabkan teman-teman stres, cari tahu gejalanya hingga akar dari masalah tersebut, kemudian berikan sugesti-sugesti yang positif, Insya Allah cara ini akan berhasil ditambah dengan pendekatan secara spiritual (mengarah kepada Tuhan Semesta Alam).


Sumber :
http://health.detik.com/read/2013/02/05/152425/2161718/763/5/ketahuilah-ini-9-efek-mengerikan-dari-stres#bigpic
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24670/4/Chapter%20II.pdf
http://berbagiresume.blogspot.com/2013/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://shakina-matahari.blogspot.com/20/mengenal-stress.html


 Nama : Santo
Kelas : 2PA10

Jumat, 26 April 2013

A PENYESUAIAN DIRI


Konsep Penyesuaian Diri

Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal yang telah dipelajari dapat membantunya dalam penyesuaian diri dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat. Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri, kondisi fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian yang baik atau yang salah. Penyesuaian yang sempurna dapat terjadi jika manusia / individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungannya, tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan semua fungsi-fungsi organisme / individu berjalan normal. Namun, penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat, dan manusia terus menerus menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapai pribadi sehat. Penyesuaian diri adalah suatu proses. Kepribadian yang sehat ialah memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian diri secara harmonis, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungannya.

Pengertian Penyesuaian Diri

Apakah Penyesuaian diri itu? 
Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Atas dasar pengertian tersebut  dapat diberikan batasan bahwa kemampuan manusia sanggup untuk membuat hubungan-hubungan yang menyenangkan antara manusia dengan lingkungannya.



Ψ Pertumbuhan Personal
Pertumbuhan kepribadian ditingkatkan oleh banyaknya minat  terhadap pekerjaan dan kegemaran. Sulit menyesuaikan diri dengan baik terhadap tuntutan-tuntutan pekerjaan yang tidak menarik dan membosankan, dan segera pekerjaan itu menjadi hal yang tidak menyenangkan atau menjijikkan. Tetapi, kita memiliki cara tertentu untuk mengubah dan mengganti pekerjaan yang merangsang minat kita sehingga kita dapat memperoleh kepuasan terus-menerus dalam pekerjaan.

      Pertumbuhan pribadi tergantung juga pada skala nilai yang adekuat dan tujuan yang ditetapkan dengan baik, kriteria yang selalu dapat digunakan seseorang untuk menilai penyesuaian diri. Skala nilai atau filsafat hidup adalah seperangkat ide, kebenaran, keyakinan, dan prinsip membimbing seseorang dalam berpikir, bersikap, dan dalam berhubungan dengan diri sendiri dan orang lain dalam memandang kenyataan dan dalam tingkah laku sosial, moral dan agama. Seperangkat nilai inilah yang akan menentukan apakah kenyataan itu besifat mengancam, bermusuhan, sangat kuat, atau tidak patut menyesuaikan diri dengannya. Penyesuaian diri memerlukan penanganan yang efektif terhadap masalah dan stress yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, dan pemecahan masalah dan stress itu akan ditentukan oleh nilai-nilai yang kita bawa berkenaan dengan situasi itu. kita seringkali mendengar orang-orang menjadi berantakan dan dengan demikian mendapat gangguan emosi dan tidak bahagia. Orang-orang tersebut tidak yakin mengenai hal yang baik atau buruk, benar atau salahh, bernilai atau tidak bernilai. Mereka tidak memiliki pengetahuan, nilai, atau prinsip yang akan menyanggupi mereka untuk mereduksikan kebimbangan atau konflik yang secara emosional sangat mengganggu.

 Menjelaskan beberapa konsep yang berkaitan dengan pertumbuhan personal :
              - Penekanan pertumbuhan, penyesuain diri dan pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikansebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaanjasmaniah)
yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatifyang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957)bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas da lam kerangka keseluruhan.
             - Variasi dalam pertumbuhan
Tidak selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar dirinya.
              - Kondisi-kondisi untuk bertumbuh
Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau konstitusi fisik dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembanganya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh. Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977). Misalnya orang yang tergolong ekstomorf yaitu yang ototnya lemah, tubuhnya rapuh, ditandai dengan sifat-sifat menahan diri, segan dalam aktivitas sosial, dan pemilu. Karena struktur jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat diperkirakan bahwa sistem saraf, kelenjar, dan otot merupakan faktor yang penting bagi proses penyesuaian diri. Beberapa penelitian menunjukan bahwa gangguan dalam SISTEM saraf, kelenjar, dan otot dapat menimbulkan gejala-gejala gangguan mental, tingkah laku, dan kepribadian. Dengan demikian, kondisi sistem tubuh yang baik merupakan syaraf bagi tercapainya proses penyesuaian diri yang baik. Disamping itu, kesehatan dan penyakit jasmaniah juga berhubungan dengan penyesuaian diri, kualitas penyesuaian diri yang baik hanya dapat diperoleh dan dipelihara dalam kondisi kesehatan jasmaniah yang baik pula. Ini berarti bahwa gangguan penyakit jasmaniah yang diderita oleh seseorang akan mengganggu proses penyesuaian dirinya.
            - Fenomenologi pertumbuhan
Fenomenologi memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan” yang dipersepsi dan diinterpretasi secara subyektif. Setiap, orang mengalami dunia dengan caranya sendiri. “Alam pengalaman setia orang berbeda dari alam pengalaman orang lain.” (Brouwer, 1983:14 Fenomenologi banyak mempengaruhi tulisan-tulisan Carl Rogers, yang boleh disebut sebagai-_Bapak Psikologi Humanistik. Carl Rogers menggarisbesarkan pandangan Humanisme sebagai berikut (kita pinjam dengan sedikit perubahan dari Coleman dan Hammen, 1974:33):



Daftar Pustaka


Nama   : Santo
Npm     : 17511889
Kelas    : 2PA10

Rabu, 03 April 2013

TEORI KEPRIBADIAN SEHAT DAN MENURUT ALIRAN BEBERAPA TOKOH


  Teori kepribadian sehat menurut beberapa aliran dan pendapat tokoh


a.    Aliran psikoanalisa
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh sigmun freud dan para pengikutnya. Pada dasarnya manusia di tentukan oleh energy psikis dan pengalaman-pengalaman diri. Kepribadian sehat menurut psikoanalisa adalah :
Ø  Manusia di dorong oleh dorongan seksual agresif
Ø  Perkembangan dini penting karena msalah-masalah kepribadian berakar pada konflik-konflik masa kanak-kanak yang depresi
Ø  Motif –motif dan konfliktidak sadar adalah sentral dalam tingkah laku sekarang
Ø  Manusia sebagai homo valens dengan berbagai dorongan dan keinginan
Ø  Individu bersifat egois, tidak bermoral dan tidak mau tahu kenyataan
Dalam aliran psikoanalisis manusia adaah korban dari tekanan konflik dan biologis pada masa kanak-kanak.

b.    Aliran behaviorisme
Manusia tidak di anggap memiliki sikap diri sendiri. Kepribadian sehat aliran behaviorisme yaitu :
·         Mementingkan faktor lingkungan
·         Sifatnya mekanis
·         Mementingkan masa lalu
·         Menekankan pada faktor bagian
·         Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif

c.    Aliran humanistic
Dalam aliran humanistic bersifat optimistic, menjadi lebih baik dan berharap pada individu. Setiap manusia mampu untuk menjadi yang lebih bai. Setiap individu dapat mengatasi masalah atau kejadian buruk dalam masa lalunya.

d.    Pendapat Allport
Menurut allport orang yang tidk sehat dan normal mempunyai fungsirasional dan sadar, mampu ngengontrol kekuatan yang memotivasikan dirinya. Allport juga berpendapat bahwa kepribadian sehat terarah kpd orang lain, jadi orang yang matang terlibat secara aktif dan terikat pada sesuatu atau seseorang di luar diri. Orang yang sehat bisa mencintai dan memperluas dirinya ke dalam hubungan yang penuh perhatian dengan orang lain, pertumbuhan dan pemenuhan orang lain sama pentingnya dengan pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri.

e.    Pendapat Rogers
Carl rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien. Orang yang sehat menurut Rogers adalah orang yang bisa mengaktualisasikan dirinya. Maksud dari aktualisasi diri adalah suatu proses yang sulit dan terkadang menyakitkan. Manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak-kanak seperti yang di ajukan oleh aliran Freudian, misalnya Toilet training, penyapihan ataupun pengalamn seksual sebelumnya.

f.    Pendapat Abraham Maslow
Psikologi humanistik adalah aliran dari Abraham Maslow. Ia percaya bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk merealisasikan potensi-potensi dalam dirinya untuk mencapai tingkatan aktualisasi diri. Mrnurut Abraham Maslow cirri-ciri kepribadian yang sehat adalah sebagai berikut:
·         Menerima realitas secara tepat
·         Menerima diri dan orang lain apa adanya
·         Bertindak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat
·         Memusatkan pada masalah-masalah bukan pasa perorangan
·         Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain
·         Memiliki ruang untuk diri pribadi
·         Menghargai dan tebuka akan pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
·         Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
·         Memiliki indentitas sosial dan minat sosial yang kuat
·         Mamiliki relasi yang akrab dengan beberapa teman
·         Mengarah pada nilai-nilai demokratis
·         Memiliki nilai-nilai moral yang tangguh
·         Memiliki rasa humor yang tinggi
·         Menemukan hal-hal beru, ide-ide segar dan kreatif
·         Memiliki integritas tinggi yang total

g.   Pendapat Erich fromm
Menurut Erich Fromm kepribadian yang sehat adalah pribadi yang memiliki orientasi produktif. Fromm melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Kesehatan jiwa harus di definisikan menurut bagaimana baiknya masyarakat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut bagaimana baiknya individu menyesuaikan diri dengan masyarakat.

h.  Pendapat saya ( Santo)
Menurut saya Kepribadian yang sehat adalah pribadi yang selalu bersyukur. Karna dengan   bersyukur kita menikmati hidup

Nama : Santo
NPM  : 17511889