Jumat, 06 Januari 2012

2.Manusia dan Penderitaan

2.Manusia dan Penderitaan

Penderitaan
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
Mengenai penderitaan yang dapat memberikan hikmah, contoh yang gamblang dapat dapat dicatat disini adalah tokoh-tokoh filsafat eksistensialisme. Misalnya Kierkegaard (1813-1855), seorang filsuf Denmark, sebelum menjadi seorang filsuf besar, masa kecilnya penuh penderitaan. Penderitaan yang menimpanya, selain melankoli karena ayahnya yang pernah mengutuk Tuhan dan berbuat dosa melakukan hubungan badan sebelum menikah dengan ibunya, juga kematian delapan orang anggota keluarganya, termaksud ibunya, selama dua tahun berturut-turut. Peristiwa ini menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi Soren Kierkegaard, dan ia menafsirkan peristiwa ini sebagai kutukan Tuhan akibat perbuatan ayahnya. Keadaan demikian, sebelum Kierkegaard muncul sebagai filsuf, menyebabkan dia mencari jalan membebaskan diri (kompensasi) dari cengkraman derita dengan jalan mabuk-mabukan. Karena derita yang tak kunjung padam, Kierkegaard mencoba mencari “hubungan” dengan Tuhannya, bersamaan dengan keterbukaan hati ayahnya dari melankoli. Akhirnya ia menemukan dirinya sebagai seorang filsuf eksistensial yang besar. Penderitaan itu menimbulka siksaan. Contohnya siksaan batin sehingga membuat kekaulatan mental kita menjadi ciut atau tak berani melakukan kegiatan sehari-hari


Penderitaan dan perjuangan
Setiap manusia pasti akan  merasakan suatu penderitaan,baik penderitaan yang bersifat berat ataupun ringan. Penderitaan merupakan suatu kenyataan hidup yang bersifat kodrati sehingga tidak dapat di pungkiri dan harus di terima oleh setiap manusia. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat dari manusia karena memang sudah menjadi konsekuensi hidup manusia yang tidak hanya akan merasakan kebahagiaan namun juga akan merasakan penderitaan.

Untuk dapat keluar dari suatu penderitaan, dibutuhkan suatu perjuangan. Bisa tidaknya manusia keluar dari suatu penderitaan, tergantung pada seberapa maksimal kemauan dan perjuangan manusia tersebut untuk bisa bangkit dari penderitaannya tersebut.

Banyak sekali contoh manusia yang mampu berjuang dan dapat bangkit dari keterpurukan akibat  penderitaan. Lihat saja para hidup para pemimpin bangsa dan orang-orang besar di dunia. Sebagian dari hidup mereka telah dilalui dengan penderitaan dan perjuangan . Misalnya saja Bung Karno dan Bung Hatta yang berulang kali masuk keluar penjara dalam perjuangannya untuk meraih kemerdekaan bangsa ini.

Penderitaan Media Masa dan seniman
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Penciptaa bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom di hirosyima dan nagasaki, kebocoran reaktor nuklir di unisovyet, kebocoran gas beracun di india. Penggunaan peluru kendali dalam perang irak.
 Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan., bencana alam, bencana perang, dan lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut para perwira muda di condet, meletusnya gunung galunggung , perang irak-iran.
 Berita mengenai penderitaan manusia silir berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para dermawan dan sukarelawan berupa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan mereka dari musibah ini. Bantuan-bantuan ini dilakukan secara perseorangan ataupun melalui organisasi-organisasi sosial, kemudian dikirimkan atau diantarkan langsung ke tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat pengungsian.
 Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.

Penderitaan dan sebabnya
Jika ditinjau dari sebab-sebab munculnya suatu penderitaan, penderitaan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu  penderitaan yang timbul akibat perbuatan buruk manusia, serta penderitaan yang timbul karena penyakit dan siksaan/ azab Tuhan.

Yang dimaksud penderitaan yang timbul akibat perbuatan buruk manusia  adalah penderitaan yang dapat terjadi dalam hubungan antar manusia  ataupun hubungan antara manusia dan lingkungannya karena perilaku buruk dari manusia itu sendiri. Salah satu contohnya adalah masalah banjir yang terjadi karena ulah manusia yang suka menebang pohon secara liar dan membuang sampah sembarangan.

Sedangkan yang dimaksud penderitaan akibat penyakit dan siksaan dari Tuhan adalah penderitaan yang disebabkan perilaku manusia itu sendiri sehingga Tuhan menurunkan hukuman atas diri manusia tersebut. Dalam hal ini, dituntut ketawakalan dan kesabaran  dari manusia tersebut untuk dapat melewati penderitaan.

Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh\ reaksi bermacam-macam dari sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif dapat berupa penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup. Sedangkan  sikap positif dari penderitaan adalalah munculnya pemikiran bahwa penderitaan bukanlah suatu beban melainkan tantangan sebelum mencapai kebahagiaan, jadi penderitaan itu harus dihadapi dengan penuh perjuangan.

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab6-manusia_dan_penderitaan.pdf
 Nama : Santo Alexander
Kelas  : 1PA10
NPM  : 17511889

Tidak ada komentar:

Posting Komentar