AI
( Artificial Intelligence)
Sebelum mebahas sejarahnya terlebih dahulu mengetahui apa
itu AI ( Artificial Intelligence).
AI ( Artificial
Intelligence) merupakan inovasi
baru di bidang ilmu pengetahuan. 1950an, Alan Turing mengusulkan tes untuk melihat
bisa/tidaknya mesin memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan (agar
mesin dapat dikatakan cerdas). Istilah
“Artificial Intelligence” dimunculkan oleh John McCarthy (MIT), tahun 1956 pada
Dartmouth Conference. Dalam konferensi itu juga didefinisikan tujuan AI, yaitu
mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin
agar dapat menirukan kelakukan manusia tersebut. Pada awalnya,
kecerdasan buatan hanya ada di universitas-universitas dan laboratorium
penelitian, serta hanya sedikit produk yang dihasilkan dan dikembangkan.
Menjelang akhir 1970-an dan 1980-an, mulai dikembangkan secara penuh dan
hasilnya berangsur-angsur dipublikasikan di khalayak umum. Permasalahan di
dalam kecerdasan buatan akan selalu bertambah dan berkembang seiring dengan
laju perkembangan zaman menuju arah globalisasi dalam setiap aspek kehidupan
manusia, yang membawa persoalan-persoalan yang semakin beragam pula.
Beberapa program AI periode
1956-1966 :
·
Logic
Theorist, untuk pembuktian teorema matematik
·
Sad Sam
(oleh Robert K.Lindsay, 1960), program yang dapat mengetahui kalimat sederhana
dalam bahasa Inggris dan memberikan jawaban dari fakta yang didengar dalam
sebuah percakapan.
·
ELIZA
(Joseph Weizenbaum, 1967), progra untuk terapi pasien dengan memberikan
jawaban.
Lingkup AI pada Aplikasi Komersial :
·
Sistem Pakar (Expert System)
Komputer memiliki
keahlian untuk menyelesaikan masalah dengan meniru keahlian yang dimiliki oleh
pakar.
·
Pengolahan Bahasa Alami (Natural
Languange Processing)
Diharapkan user dapat
berkomunikasi dengan komputer
menggunakan bahasa
sehari-hari
·
Pengenalan Ucapan (Speech Recognition)
Melalui pengenalan
ucapan, diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan
suara.
·
Robotika dan Sistem Sensor (Robotics & Sensory
Systems)
·
Computer Vision
Menginterpretasikan
gambar atau obyek-obyek tampak melalui komputer
·
Intelligence Computer – aided
Instruction
Komputer digunakan
sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar.
·
Game Playing
Perkembangan
selanjutnya adalah kemunculan Fuzzy Logic (1965) dan Terminologi Genetika (John
Halland, 1975) Sebelum membahas
hubungan ai dengan kognisi manusia. Sebelumnya menngerti apa itu ai. Artificial
intelligence adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar
mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan
oleh manusia. Kecerdasan buatan juga merupakan suatu sistem informasi yang
berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia
dalam sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki
kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk
mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah, biasanya
diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misal pengolahan citra,
perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi
yang berbasis komputer.
Istilah “Cognitive” berasal dari kata cognition
artinya adalah pengertian, mengerti. Kognitif adalah proses yang terjadi secara
internal di dalam pusat susunan saraf pada waktu manusia sedang berpikir (Gagne
dalam Jamaris, 2006). Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah
perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser, 1976). Menurut para
ahli jiwa aliran kognitifis, tingkah laku seseorang/anak itu senantiasa
didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana
tingkah laku itu terjadi.
Istilah kognitif seringkali dikenal dengan
istilah intelek. Intelek berasal dari Bahasa Inggris “intellect” yang menurut Chaplin (1981) diartikan
sebagai:
·
Proses
kognitif, proses berpikir, daya menghubungkan, kemampuan menilai dan kemampuan
mempertimbangkan.
·
Kemampuan
mental atau inteligensi.
Artificial intelligence merupakan suatu sistem yang membuat mesin
secerdas manusia. Untuk itu, sistem ini harus berpedoman pada sistem kognisi
manusia, yaitu cara berfikir manusia,( yang
menurut
Chaplin (1981) cara manusia bernalar,
mengenali suatu stimulus, memecahkan masalah, mengingat, dan mengambil
keputusan serta merespon dan bertindak. Dengan demikian para peneliti ilmu ini
dapat membuat suatu sistem, aplikasi, atau program yang dapat melakukan
pekerjaan-pekerjaan manusia dengan lebih baik, menggunakan perangkat mesin yang
canggih untuk mempermudah pekerjaan manusia dikehidupan nyata.
Eliza,
Parry dan Nettalk adalah beberapa contoh dari chatterbot. Chatterbot merupakan
sebuah program komputer yang dirancang untuk menstimulasi percakapan
intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio maupun teks. Chatterbot dikategorikan
sebagai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence, yang
dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan online, layanan personal,
atau diskusi informasi, dalam hal ini dapat dilihat fungsi program sebagai
suatu jenis agen percakapan (conversational agent)
ELIZA
Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya, dalam hal ini, Eliza berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.
Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya, dalam hal ini, Eliza berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.
PARRY
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi : penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari Eliza.
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi : penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari Eliza.
NETTALK
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai “jaringan syaraf” atau “jaring syaraf”). jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit. Model ini berat efek dari sinaps yang menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti pengenalan wajah, membaca, dan deteksi struktur gramatikal sederhana. Connectionists telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menunjukkan kekuatan jaringan saraf untuk menguasai tugas-tugas kognitif. Berikut adalah tiga percobaan terkenal yang telah mendorong connectionists untuk percaya bahwa JST model yang baik dari kecerdasan manusia. Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut adalah kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat membaca teks bahasa Inggris disebut NETtalk. Pelatihan ditetapkan untuk NETtalk adalah basis data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk di berbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise. Kemudian, bersih suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETtalk melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai “jaringan syaraf” atau “jaring syaraf”). jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit. Model ini berat efek dari sinaps yang menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti pengenalan wajah, membaca, dan deteksi struktur gramatikal sederhana. Connectionists telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menunjukkan kekuatan jaringan saraf untuk menguasai tugas-tugas kognitif. Berikut adalah tiga percobaan terkenal yang telah mendorong connectionists untuk percaya bahwa JST model yang baik dari kecerdasan manusia. Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut adalah kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat membaca teks bahasa Inggris disebut NETtalk. Pelatihan ditetapkan untuk NETtalk adalah basis data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk di berbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise. Kemudian, bersih suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETtalk melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence)
Menurut Raymond McLeod, Jr dan George P. Schell, 2008 adalah aktivitas
penyediaan mesin seperti computer dengan kemampuan untuk menghasilkan perilaku
yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan
oleh manusia. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan
aplikasi computer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh
cara pemikiran manusia.
Sistem Pakar (Expert System) adalah usaha untuk
menirukan seorang pakar. Biasanya, Sistem Pakar berupa perangkat lunak
pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding sengan
seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah
kepakaran ditransfer dari seorang pakar atau sumber kepakaran lain ke komputer,
pengetahuan yang ada di simpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi
pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu kemudian komputer dapat mengambil
inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll) seperti layaknya seorang pakar. Dan
selanjutnya komputer akan menjelaskan ke pengguna tersebut, dengan
alasan-alasannya bila perlu.
Contoh kasus:
Untuk
permasalahan sederhana maka tehnik generate
& test adalah tehnik yang
layak. Sebagai contoh, pada teka-teki yang terdiri dari empat kubus segi enam,
dengan masingmasing sisi dari setiap kubus dicat dengan 4 warna. Solusi dari
teka-teki terdiri dari susunan kubus dalam beberapa baris yang semuanya empat
sisi dari satu blok baris yang menunjukkan nasing-masing warna. Masalah ini
dapat diselesaikan dengan manusia
dalam
beberapa menit secara sistematis dan lengkap dengan mencoba semua kemungkinan.
Ini bisa diselesaikan dengan lebih cepat menggunakan prosedur generate & test. Pandangan sekilas pada empat blok yang tampak bahwa masih ada
lagi, katakanlah bagian merah dari warna-warna lain yang ada. Sehingga ketika
menempatkan blok
dengan beberapa bagian merah, ini akan menjadi ide yang baik untuk digunakan
jika
sebagian darinya sebisa mungkin dibagian luar.
Sebagian yang lain sebisa mungkin harus ditempatkan pada blok berikutnya. Menggunakan
aturan ini, banyak konfigurasi diperlukan tanpa di-explore dan sebuah solusi dapat ditemukan lebih cepat.
Daftar pustaka
Kusumadewi, S. (2003). Artificial Intelligence (Teknik dan
Aplikasinya). Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Russel, S and Norvigm P : Artificial Intelligence : A modern
Approach. Prentice Hall, Second Edition.
Kusrini. 2006. Sistem pakar, teori dan aplikasi. Andi: Yogyakarta.
Pertemuan 1. Pengantar kecerdasan buatan.
Solso R.L, Machlin O.H & Machlin M.K. (2007). Psikologi
Kognitif, Terjemahan : Rahardanto M. & Batuadji K. Jakarta : Erlangga.
Nama : Santo
NPM ; 17511889
Kelas : 4pa10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar